Story of My Life
Yesterday is over, enjoy this day for welcoming tomorrow.
Sabtu, 15 November 2014
Quote of the day: You are not living alone - Dena Rachman -
As we are different one to another, we have to accept other existence. Our basic universal role shall be respect other role. You can't push anyone to follow your role, you can't judge that your role is the right one. Roles have to be different so we can live the life.
Indonesia's national motto 'Bhinneka Tunggal Ika' (Unity in Diversity) can be universal motto. By respecting other background and role we can make a better world.
NB: Dena Rachman is Indonesian transgender actress. She was born as a male named after Renaldy Rachman. She decided to play a role as a female with male background. If you get me right, you will play your role right away to respect Dena.
Bandung, 15 November 2014
- Tompul, insight di sore hari sebelum berangkat ke rig besok pagi-
Selasa, 22 Juli 2014
Renungan Paska Rekapitulasi Perolehan Suara Pilpres
Kemarin tanggal 22 Juli 2014, setelah merampungkan rekapitulasi suara secara nasional, KPU telah mengumumkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019. Ini tentu adalah kabar yang sangat menggembirakan bagi semua relawan jokowi-jk. 'Kerelaan' mereka untuk bekerja keras dalam memenangkan pasangan jokowi-jk terbayarkan dengan tuntas.
Beberapa jam sebelum pengumuman dari KPU ini, pasangan prabowo-hatta memberikan pernyataan sikap bahwa mereka mundur dari proses pemilihan capres/cawapres. Mereka menolak hasil rekapitulasi KPU karena menduga proses pilpres dilaksanakan dengan tidak demokratis dan sarat dengan kecurangan. Mereka juga menyatakan bahwa mereka akan menerima hasil pilpres jika prosesnya telah dilaksanakan dengan demokratis dan adil.
Berbagai pendapat muncul dalam menanggapi pernyataan sikap dari pasangan prabowo-hatta tersebut. Banyak yang menyayangkan dan menganggap itu adalah sikap yang tidak kesatria. Ada juga yang dengan begitu emosionalnya menganggap prabowo adalah seorang pecundang, banci, yang haus kekuasaan sehingga tidak legowo menerima kekalahan. Hanya sedikit yang 'berani' menghargai keputusan prabowo-hatta dalam menggunakan hak konstitusi mereka.
Saya adalah rakyat awam yang tidak bisa mengamati seluruh dugaan pelanggaran selama proses pilpres (menurut timses prabowo-hatta pelanggarannya masif dan sistemik). Dengan pemikiran saya yang sederhana saya bisa memahami alasan prabowo-hatta untuk menolak hasil rekapitulasi KPU. Saya tidak bisa menerima suatu 'hasil' yang saya percayai diperoleh dengan cara yang tidak fair, begitu juga dengan prabowo-hatta, dan mungkin begitu juga dengan anda. Kita tidak perlu antipati dengan sikap politik prabowo-hatta tersebut, ini merupakan hal biasa yang perlu kita respon dengan biasa juga. Mari kita dengan 'legowo' memberikan kesempatan kepada prabowo-hatta untuk menggunakan hak politiknya tersebut.
Saya mengucapkan selamat dan terimakasih kepada prabowo-hatta yang berhasil menjaga para pendukungnya untuk tidak bertindak anarkis. Saya juga mengucapkan selamat dan terimakasih kepada jokowi-jk yang berhasil mengarahkan para pendukungnya untuk tidak merayakan 'kemenangan' dengan terlalu euforia. Yang paling utama, saya mengucapkan selamat dan terimakasih untuk seluruh rakyat Indonesia yang sampai saat tulisan ini saya buat berhasil menjaga kedamaian dan ketentraman mulai dari Sabang sampai Merauke. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang punya nilai budaya luhur yaitu cinta damai.
Marilah kita dukung dengan sepenuh hati siapapun nantinya yang akhirnya menjadi presiden dan wakil presiden yang terpilih. Pasangan prabowo-hatta dan jokowi-jk adalah dua pasangan terbaik bangsa ini. Dari hasil rekapitulasi KPU, perolehan suara kedua pasangan ini hanya berbeda sekitar 6%. Ini menunjukkan bahwa kedua pasangan sama-sama mendapat kepercayaan yg besar dari rakyat Indonesia. Saya percaya kedua pasangan mempunyai cita-cita yang sama untuk memajukan negara Indonesia. Ini adalah pertarungan menuju Indonesia Jaya antara dua pilihan yang sama-sama baik tapi dengan jalan yang berbeda, bukan pertarungan antara yang jahat dengan yang baik.
Pada akhirnya nasib Indonesia benar-benar diserahkan kepada rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia harus memutuskan untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak mau diadu-domba.
Let be peace on Indonesia.
- tompul, seorang kuli gali sumur -
Kamis, 31 Januari 2013
God of Love lovely Love to Make Lovers being in lovely Love
I'm not agree with famous John Lyly quote, "all is fair in love and war". You can't call it war if you do it in fair play, it's only a game. The only fair thing about war is that war is unfair. What would I say about love is "true love will make everything be fair". You can't do every assumed 'fair' thing to get your love, it's surely not fair. True love should be always kept in holy fairy love. For me, love in John's quote refers to lust. So, John's quote should be corrected to "all is fair in lust and unfair in war".
The true love is an unconditional love. I hope the love we have now is the true love.
God of love lovely love to make lovers being in lovely love. So, are you a lover?
Selasa, 01 Mei 2012
Jumat, 02 Maret 2012
Parpahae
Do you know why I choose 'Parpahae' as title of this blog? Parpahae is a term used in my homeland which mean people who come from Pahae. The Pahae is a region in North Tapanuli. Pahae also known as Luat Pahae consisting of 4 sub-districts: Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, and Purbatua.
I came from Pahae Julu. I had been there for 15 years. I lived there in 2003. I moved to Balige to continue my study after graduated from junior high school. Now, I spend more than a half of my life in Pahae.
There were so many memories I found there. I still remember how I and my childhood friends went to river every Sunday. We very happily went to the river and swam. In the way back home we picked a fresh guava directly from its tree. In other time, we decided to went back home using non-conventional way. We tried to go through forest. We often found steep way, dense vegetation, and wild monkey. We have very attractive and traditional childhood there. I hope that nowadays, children in Pahae still have a chance to do the same experience as I have. This experience will be always in my heart.
-Luat Pahae, sai huingot do ho tongtong- (Luat Pahae, I remember you always)
Rabu, 19 Oktober 2011
Embarrassing Texting
Ria: "Night Ito, how are you?" (Ito is the way batak people calls the opposite gender on relatively same age).
Me: "Night, I'm fine. How is Banjar's girl?"
Ria: "Why you call me as Banjar's girl? Hmm, it seems I am texting to wrong guy"
Me: "It's OK to call you Banjar's girl because currently you are in Banjarmasin, at least for next month, hehe.. Anw, since when did you decide to call me Ito?"
Ria: "Oh.. I think I am chatting with wrong guy, sorry..."
Me: "No, I'm the right one. I'm OK with the way you call me. Obviously you still remember the Batak's culture, proud of you."
Ria: " Now, I'm very sure that you are wrong guy. For confirmation, do you really know my name?"
Me: (after recheck the sender) "Ups, you aren't wrong sending the text. I am the one who wrongly reply it. Sory Ria, I thought it was my other friend, It's very embarrassing."
Ria: "It is OK, it's just ordinary"
Me: "Ok, sorry Ito.."
Ria: "That's OK, just forget it."
Actually, when i received the message from Ria I thought it was from Raissa. I tought from Raissa Silalahi instead of from Ria Silalahi. Raissa is my new friend and Ria is my old friend. Since Raissa is my new friend and coincidentally I was discuss about her with my roommate, I thought Raissa is the sender. It's very embarrassing when know that I was texting in wrong perception about the person i chat with, haha..
PS: Read the sender name carefully before reply the SMS
Selasa, 11 Oktober 2011
Realizing
Ok,I'll try to write something about what 'realizing'. Realizing is condition when you fully understand about your position in a circumstances. After realizing you will know how to act and/or react correctly.
It's very good when you can realize something yourself. But, sometimes we need intervention from people around. The intervention usually come from people whose understanding of the circumstances is better than us. In work, the realizing intervention usually come from our boss.
Try to realize deeply so you can act and/or react correctly and at the end you will get great achievement.
-just realizing that I'm just trainee-