Menjadi seorang insiniur perminyakan merupakan hal yang sangat menarik menurut saya. Walaupun untuk saat ini saya masih belum meraih gelar tersebut, tetapi membayangkannya sungguh sangat menarik. Menurut saya, profesi sebagai “Petroleum Engineer” adalah sebuah profesi yang hebat dimana kita dibebankan tanggungjawab untuk memperoleh minyak/gas bumi secara ekonomis dari dalam bumi ini.
Masuk program studi teknik perminyakan menjadi langkah awal untuk bisa menjadi seorang insiniur/professional perminyakan. Melalui kurikulum yang telah disusun di program studi ini, setiap mahasiswa mendapat pengajaran tentang ilmu-ilmu perminyakan yang meliputi beberapa ruang lingkup seperti bidang reservoir, pemboran, dan proses produksi minyak bumi.
Setelah menempuh pendidikan selama 4 tahun di program studi teknik perminyakan, saya telah memperoleh banyak ilmu. Mulai dari pengenalan akan jenis-jenis fluida reservoir, petrofisik, teknik reservoir, pemboran, sampai teknik produksi. Pada dasarnya semua ilmu yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk meng-estimasi jumlah cadangan minyak/gas yang dapat diproduksi untuk kemudian dilakukan proses produksi. Pada tahap eksplorasi dilakukan proses pemboran untuk memperoleh data-data reservoir yang dibutuhkan dalam meng-estimasi jumlah cadangan dan potensi produksi. Pada tahap eksploitasi juga dilakukan proses pemboran untuk sumur-sumur produksi.
Saya akan mencoba menjelaskan beberapa hal yang sudah saya pelajari tentang ilmu perminyakan. Saya akan menceritakannya mulai dari proses terbentuknya minyak bumi sampai pada proses produksinya.
Minyak bumi/hidrokarbon terbentuk pada jutaan tahun yang lalu. hidrokarbon ter-generate dari bahan-bahan organic yang terendapkan pada masa itu. Proses sedimentasi akan terus terjadi sehingga bahan organic tersebut akhirnya akan berada pada kedalaman tertentu dimana kondisi tekanan dan temperature akan memungkinkan untuk meng-generate minyak bumi. Secara lengkap, minyak bumi akan terbentu pada “Petroleum System” yang terdiri dari : adanya bahan organik yang sudah matang, dapur/kitchen untuk meng-generate hidrokarbon, batuan berpori dan permeable, dan adanya trap/jebakan sebagai tempat akumulasi hidrokarbon yang ter-generate.
Setelah geologist dan geophysicist menentukan daerah kemungkinan lapangan minyak, seorang insiniur perminyakan akan memulai bekerja untuk menghitung cadangan yang ada dan potensi untuk diproduksikan. Dalam hal ini insiniur perminyakan lebih dikenal sebagi reservoir engineer. Melalui data test yang diperoleh setelah pemboran eksplorasi, geometri reservoir, karakteristik reservoir, dan jumlah cadangan dapat diketahui.
Sebelum masuk pada tahap produksi, dengan menggunakan semua data yang diperoleh melalui logging maupun test produksi, dilakukan analisa tentang metode produksi yang tepat pada lapangan tersebut. Pada tahap analisa ini ditentukan metode lifting yang tepat, jumlah sumur produksi yang akan di-bor, hingga kemungkinan untuk proses Enhanced Oil Recovery yang tepat di masa yang akan datang. Untuk menganalisa ini biasanya dilakukan proses pemodelan dan analisa reservoir (reservoir simulation).
Jika analisa telah dilakukan selanjutnya masuk ke tahap produksi. Pada tahap ini, dilakukan proses pengangkatan (lifting) se-ekonomis mungkin dengan mempertimbangkan biaya dan potensi cadangan yang dapat diproduksikan. Produksi minyak yang dapat dilakukan sangat bergantung pada kemampuan sumur yang direpresentasikan oleh Inflow Performance Relationship (IPR) minyak di masing-masing sumur. IPR sangat dipengaruhi oleh karakteristik reservoir dan hidrokarbon yang terkandung di dalamnya. Dengan pertimbangan IPR akan dilakukan produksi dengan rate tertentu untuk kemudian minyak hasil produksi ini akan dialirkan melalui flowline ke separator maupun peralatan permukaan lainnya seperti gun barrel, heater-treater, dll. Peralatan-peralatan ini digunakan untuk memurnikan hidrokarbon dari air maupun gas pengotor seperti CO2 maupun Nitrogen. Minyak yang sudah murni ini akan disimpan di dalam Stok tank sebelum dijual kemudian.
Dalam proses drilling/pemboran yang dilakukan baik dalam tahap eksplorasi maupun eksploitasi, insiniur perminyakan bertanggunjawab dalam merencanakan dan melaksanakan proses pemboran. Dengan mengetahui posisi target, maka driller harus mampu merencanakan proses dan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Jumlah maupun spesifikasi pipa/casing yang digunakan harus dapat dikuantisasi.
Sebagaimana mempelajari fluida dalam perut bumi, ilmu perminyakan juga mempelajari yang namanya Geothermal Energy. Ini merupakan sumber energy masa depan dunia. Indonesia mempunyai cadangan panas bumi terbesar di dunia. Potensi energy panas bumi dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Prinsip dari Geothermal System adalah memanfaatkan energy panas dari inti bumi untuk mengubah air menjadi uap (steam), lalu energy yang terdapat dalam steam ini digunakan untuk memutar turbin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Demikianlah dapat saya ceritakan sebagian kecil tentang ilmu perminyakan. Semoga bermanfaat.
Masuk program studi teknik perminyakan menjadi langkah awal untuk bisa menjadi seorang insiniur/professional perminyakan. Melalui kurikulum yang telah disusun di program studi ini, setiap mahasiswa mendapat pengajaran tentang ilmu-ilmu perminyakan yang meliputi beberapa ruang lingkup seperti bidang reservoir, pemboran, dan proses produksi minyak bumi.
Setelah menempuh pendidikan selama 4 tahun di program studi teknik perminyakan, saya telah memperoleh banyak ilmu. Mulai dari pengenalan akan jenis-jenis fluida reservoir, petrofisik, teknik reservoir, pemboran, sampai teknik produksi. Pada dasarnya semua ilmu yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk meng-estimasi jumlah cadangan minyak/gas yang dapat diproduksi untuk kemudian dilakukan proses produksi. Pada tahap eksplorasi dilakukan proses pemboran untuk memperoleh data-data reservoir yang dibutuhkan dalam meng-estimasi jumlah cadangan dan potensi produksi. Pada tahap eksploitasi juga dilakukan proses pemboran untuk sumur-sumur produksi.
Saya akan mencoba menjelaskan beberapa hal yang sudah saya pelajari tentang ilmu perminyakan. Saya akan menceritakannya mulai dari proses terbentuknya minyak bumi sampai pada proses produksinya.
Minyak bumi/hidrokarbon terbentuk pada jutaan tahun yang lalu. hidrokarbon ter-generate dari bahan-bahan organic yang terendapkan pada masa itu. Proses sedimentasi akan terus terjadi sehingga bahan organic tersebut akhirnya akan berada pada kedalaman tertentu dimana kondisi tekanan dan temperature akan memungkinkan untuk meng-generate minyak bumi. Secara lengkap, minyak bumi akan terbentu pada “Petroleum System” yang terdiri dari : adanya bahan organik yang sudah matang, dapur/kitchen untuk meng-generate hidrokarbon, batuan berpori dan permeable, dan adanya trap/jebakan sebagai tempat akumulasi hidrokarbon yang ter-generate.
Setelah geologist dan geophysicist menentukan daerah kemungkinan lapangan minyak, seorang insiniur perminyakan akan memulai bekerja untuk menghitung cadangan yang ada dan potensi untuk diproduksikan. Dalam hal ini insiniur perminyakan lebih dikenal sebagi reservoir engineer. Melalui data test yang diperoleh setelah pemboran eksplorasi, geometri reservoir, karakteristik reservoir, dan jumlah cadangan dapat diketahui.
Sebelum masuk pada tahap produksi, dengan menggunakan semua data yang diperoleh melalui logging maupun test produksi, dilakukan analisa tentang metode produksi yang tepat pada lapangan tersebut. Pada tahap analisa ini ditentukan metode lifting yang tepat, jumlah sumur produksi yang akan di-bor, hingga kemungkinan untuk proses Enhanced Oil Recovery yang tepat di masa yang akan datang. Untuk menganalisa ini biasanya dilakukan proses pemodelan dan analisa reservoir (reservoir simulation).
Jika analisa telah dilakukan selanjutnya masuk ke tahap produksi. Pada tahap ini, dilakukan proses pengangkatan (lifting) se-ekonomis mungkin dengan mempertimbangkan biaya dan potensi cadangan yang dapat diproduksikan. Produksi minyak yang dapat dilakukan sangat bergantung pada kemampuan sumur yang direpresentasikan oleh Inflow Performance Relationship (IPR) minyak di masing-masing sumur. IPR sangat dipengaruhi oleh karakteristik reservoir dan hidrokarbon yang terkandung di dalamnya. Dengan pertimbangan IPR akan dilakukan produksi dengan rate tertentu untuk kemudian minyak hasil produksi ini akan dialirkan melalui flowline ke separator maupun peralatan permukaan lainnya seperti gun barrel, heater-treater, dll. Peralatan-peralatan ini digunakan untuk memurnikan hidrokarbon dari air maupun gas pengotor seperti CO2 maupun Nitrogen. Minyak yang sudah murni ini akan disimpan di dalam Stok tank sebelum dijual kemudian.
Dalam proses drilling/pemboran yang dilakukan baik dalam tahap eksplorasi maupun eksploitasi, insiniur perminyakan bertanggunjawab dalam merencanakan dan melaksanakan proses pemboran. Dengan mengetahui posisi target, maka driller harus mampu merencanakan proses dan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Jumlah maupun spesifikasi pipa/casing yang digunakan harus dapat dikuantisasi.
Sebagaimana mempelajari fluida dalam perut bumi, ilmu perminyakan juga mempelajari yang namanya Geothermal Energy. Ini merupakan sumber energy masa depan dunia. Indonesia mempunyai cadangan panas bumi terbesar di dunia. Potensi energy panas bumi dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Prinsip dari Geothermal System adalah memanfaatkan energy panas dari inti bumi untuk mengubah air menjadi uap (steam), lalu energy yang terdapat dalam steam ini digunakan untuk memutar turbin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Demikianlah dapat saya ceritakan sebagian kecil tentang ilmu perminyakan. Semoga bermanfaat.